Pengantar Pemrograman Bash Shell di Linux
1. Pendahuluan
Apa itu shell ? shell adalah program (penterjemah perintah) yang
menjembatani user dengan sistem operasi dalam hal ini kernel (inti
sistem operasi), umumnya shell menyediakan prompt sebagai user
interface, tempat dimana user mengetikkan perintah-perintah yang
diinginkan baik
berupa perintah internal shell (internal command), ataupun perintah
eksekusi suatu file progam (eksternal command), selain itu shell
memungkinkan user menyusun sekumpulan perintah pada sebuah atau beberapa
file untuk dieksekusi sebagai program.
Macam - macam shell?
Tidak seperti sistem operasi lain yang hanya menyediakan satu atau 2
shell, sistem operasi dari keluarga unix misalnya linux sampai saat ini
dilengkapi oleh banyak shell dengan kumpulan perintah yang sangat
banyak, sehingga
memungkinkan pemakai memilih shell mana yang paling baik untuk membantu
menyelesaikan pekerjaannya, atau dapat pula berpindah-pindah dari shell
yang satu ke shell yang lain dengan mudah, beberapa shell yang ada di
linux antara lain:
- Bourne shell(sh),
- C shell(csh),
- Korn shell(ksh),
- Bourne again shell(bash),
- dsb.
Masing - masing shell mempunyai kelebihan dan kekurangan yang mungkin
lebih didasarkan pada kebutuhan pemakai yang makin hari makin
meningkat, untuk dokumentasi ini shell yang digunakan adalah bash shell
dari GNU, yang merupakan pengembangan dari Bourne shell dan mengambil
beberapa feature (keistimewaan) dari C shell serta Korn shell, Bash
shell merupakan shell yang cukup banyak digunakan pemakai linux karena
kemudahan serta banyaknya fasilitas perintah yang disediakan.versi bash
shell yang saya gunakan adalah 2.04
[fajar@linux$]echo $BASH_VERSION
bash 2.04.12(1)-release
Mungkin saat anda membaca dokumentasi ini versi
terbaru dari bash sudah dirilis dengan penambahan feature yang lain.
2. Pemrograman Shell ?
Yaitu menyusun atau mengelompokkan beberapa perintah shell (internal
atupun eksternal command) menjadi kumpulan perintah yang melakukan tugas
tertentu sesuai tujuan penyusunnya. Kelebihan shell di linux dibanding
sistem operasi lain adalah bahwa shell di linux memungkinkan kita untuk
menyusun serangkaian perintah seperti halnya bahasa pemrograman
(interpreter language),
melakukan proses I/O, menyeleksi kondisi, looping, membuat fungsi, dsb.
adalah proses - proses yang umumnya dilakukan oleh suatu bahasa
pemrograman, jadi dengan shell di linux kita dapat membuat program
seperti halnya bahasa pemrograman, untuk pemrograman shell pemakai unix
atau linux menyebutnya sebagai script shell.
3. Kebutuhan Dasar
Sebelum mempelajari pemrograman Bash shell di linux sebaiknya anda
telah mengetahui dan menggunakan perintah - perintah dasar shell baik
itu
internal command yang telah disediakan shell maupun eksternal command
atau utility, seperti
cd, pwd, times, alias, umask, exit, logout, fg, bg, ls, mkdir, rmdir, mv, cp, rm, clear, ...
- utilitas seperti
cat, cut, paste, chmod, lpr,...
- redirection (cara mengirim output ke file atau menerima input dari file), menggunakan operator redirect
>, >>, <, <<,
contohnya:
ls > data
hasil ls dikirim ke
file data, jika file belum ada akan dibuat tetapi jika sudah ada isinya akan ditimpa.
ls >> data
hampir sama, bedanya jika file sudah ada maka isinya akan ditambah di akhir file.
cat < data
file data dijadikan input oleh perintah
cat
- pipa (output suatu perintah menjadi input perintah lain), operatornya :
|
, contoh:
ls -l | sort -s
ouput perintah ls -l (long) menjadi input perintah sort
-s (urutkan secara descending), mending pake
ls -l -r
saja :-)
ls -l | sort -s | more
cat <data | sort > databaru
- Wildcard dengan karakter
*, ?, [ ]
, contohnya:
ls i*
tampilkan semua file yang dimulai dengan i
ls i?i
tampilkan file yang dimulai dengan i, kemudian sembarang karakter tunggal, dan diakhiri dengan i
ls [ab]*
tampilkan file yang dimulai
dengan salah satu karakter a atau b
4. Simple Bash Script
Langkah awal sebaiknya periksa dulu shell aktif anda, gunakan perintah ps (report process status)
[fajar@linux$]ps
PID TTY TIME CMD
219 tty1 00:00:00 bash
301 tty1 00:00:00 ps
bash adalah shell aktif di system saya, jika disystem anda berbeda misalnya
csh
atau
ksh
ubahlah dengan perintah
change shell
[fajar@linux$]chsh
Password:
New shell [/bin/csh]:/bin/bash
Shell changed
atau dengan mengetikkan
bash
[fajar@linux$]bash
sekarang coba anda ketikkan perintah dibawah ini pada prompt shell
echo "Script shell pertamaku di linux"
[fajar@linux$]echo "Script shell pertamaku di linux"
Script shell pertamaku di linux
string yang diapit tanda kutip ganda (double quoted) akan ditampilkan pada layar anda,
echo
adalah
statement (perintah) built-in bash yang berfungsi menampilkan informasi
ke standard output yang defaultnya adalah layar. jika diinginkan
mengulangi proses tersebut, anda akan mengetikkan kembali perintah tadi,
tapi dengan fasilitas history cukup menggunakan tombol panah kita sudah
dapat mengulangi perintah tersebut, bagaimana jika berupa kumpulan
perintah yang cukup banyak, tentunya dengan fasilitas hirtory kita akan
kerepotan juga mengulangi perintah yang diinginkan apalagi jika selang
beberapa waktu mungkin
perintah-perintah tadi sudah tertimpa oleh perintah lain karena history
mempunyai kapasitas penyimpanan yang ditentukan. untuk itulah sebaiknya
perintah-perintah tsb disimpan ke sebuah file yang dapat kita panggil
kapanpun diinginkan.
coba ikuti langkah - langkah berikut:
- Masuk ke editor anda, apakah memakai vi,pico,emacs,dsb...
- ketikkan perintah berikut
#!/bin/bash
echo "Hello, apa khabar"
- simpan dengan nama file tes
- ubah permission file tes
menggunakan
chmod
[fajar@linux$]chmod 755 tes
- jalankan
[fajar@linux$]./tes
kapan saja anda mau mengeksekusinya tinggal memanggil file tes
tersebut, jika diinginkan mengeset direktory kerja anda sehingga
terdaftar pada search path ketikkan perintah berikut
PATH=$PATH:.
setelah itu script diatas dapat dijalankan dengan cara
[fajar@linux$]tes
Hello, apa khabar
tanda
#!
pada
/bin/bash
dalam script tes adalah perintah yang diterjemahkan ke kernel linux
untuk mengeksekusi path yang disertakan dalam hal ini program
bash
pada direktory
/bin
, sebenarnya tanpa mengikutkan baris tersebut anda
tetap dapat mengeksekusi script bash, dengan catatan bash adalah shell
aktif. atau dengan mengetikkan bash pada prompt shell.
[fajar@linux$]bash tes
tentunya cara ini kurang efisien, menyertakan path program bash diawal script kemudian merubah
permission file sehingga dapat anda execusi merupakan cara yang paling efisien.
Sekarang coba kita membuat script shell yang menampilkan informasi berikut:
- Waktu system
- Info tentang anda
- jumlah pemakai yang sedang login di system
contoh scriptnya:
#!/bin/bash
#myinfo
#membersihkan tampilan layar
clear
#menampilkan informasi
echo -n "Waktu system :"; date
echo -n "Anda :"; whoami
echo -n "Banyak pemakai :"; who | wc -l
sebelum dijalankan jangan lupa untuk merubah permission file myinfo sehingga dapat dieksekusi oleh anda
[fajar@linux$]chmod 755 myinfo
[fajar@linux$]./myinfo
Waktu system : Sat Nov 25 22:57:15 BORT 2001
Anda : fajar
Banyak pemakai : 2
tentunya layout diatas akan disesuaikan dengan system yang anda gunakan statement
echo
dengan opsi
-n
akan membuat posisi kursor untuk tidak berpindah ke baris baru karena secara default statement
echo
akan mengakhiri proses pencetakan ke standar output dengan karakter
baris baru (newline), anda boleh mencoba tanpa menggunakan opsi
-n, dan lihat perbedaannya. opsi lain yang dapat digunakan adalah
-e
(enable), memungkinkan penggunaan backslash karakter atau karakter sekuen seperti pada bahasa C atau perl, misalkan :
echo -e "\abunyikan bell"
jika dijalankan akan mengeluarkan bunyi bell, informasi opsi pada statement
echo
dan backslash
karakter selengkapnya dapat dilihat via man di prompt shell.
[fajar@linux$]man echo
5. Pemakaian Variabel
Secara sederhana variabel adalah pengenal (identifier) berupa satuan
dasar penyimpanan yang isi atau nilainya sewaktu-waktu dapat berubah
baik oleh eksekusi program (runtime program) ataupun proses lain yang
dilakukan sistem operasi. dalam dokumentasi ini saya membagi variabel
menjadi 3 kategori:
- Environment Variable
- Positional
Parameter
- User Defined Variable
5.1. Environment Variable
atau variabel lingkungan yang digunakan khusus oleh shell atau system linux kita untuk proses kerja system seperti variabel
PS1, PS2, HOME, PATH, USER, SHELL,dsb...
jika digunakan akan berdampak pada system, misalkan variabel
PS1
yang digunakan untuk mengeset prompt shell pertama yaitu prompt tempat anda mengetikkan perintah - perintah shell (defaultnya
"\s-\v\$"
),
PS2
untuk prompt pelengkap perintah, prompt ini akan ditampilkan jika
perintah yang dimasukkan dianggap belum lengkap oleh shell (defaultnya
">"
). anda dapat mengeset
PS1
dan
PS2
seperti berikut.
simpan dahulu isi PS1 asli system anda, sehingga nanti dapat dengan mudah dikembalikan
[fajar@linux$]PS1LAMA=$PS1
sekarang masukkan string yang diinginkan pada variabel PS1
[fajar@linux$]PS1="Hi ini Promptku!"
Hi ini Promptku!PS2="Lengkapi dong ? "
maka prompt pertama dan kedua akan berubah, untuk mengembalikan PS1 anda ke prompt semula ketikkan perintah
[fajar@linux$]PS1=$PS1LAMA
Jika anda ingin mengkonfigurasi prompt shell, bash telah menyediakan beberapa backslash karakter diantaranya adalah:
\a |
ASCII bell character (07) |
\d |
date dengan format "Weekday Month Date" (misalnya "Tue May 26") |
\e |
ASCII escape character (033) |
\H |
hostname (namahost) |
\n |
newline (karakter baru) |
\w |
Direktory aktif |
\t |
time dalam 24 jam dengan format HH:MM:SS |
dll |
man bash :-) |
contoh pemakaiannya:
[fajar@linux$]PS1="[\t][\u@\h:\w]\$"
agar prompt shell hasil konfigurasi anda dapat tetap berlaku (permanen)
sisipkan pada file
.bashrc
atau
.profile
5.2. Positional Parameter
atau parameter posisi yaitu variabel yang digunakan shell untuk
menampung argumen yang diberikan terhadap shell baik berupa argumen
waktu sebuah file dijalankan atau argumen yang dikirim ke subrutin.
variabel yang dimaksud adalah
1,2,3,dst..
lebih jelasnya lihat contoh script berikut :
#!/bin/bash
#argumen1
echo $1 adalah salah satu $2 populer di $3
Hasilnya
[fajar@linux$]./argumen1 bash shell linux
bash adalah salah satu shell populer di linux
ada 3 argumen yang disertakan pada script
argumen1
yaitu
bash, shell, linux,
masing2 argumen akan disimpan pada variabel
1,2,3
sesuai posisinya. variabel spesial lain yang dapat digunakan diperlihatkan pada script berikut:
#!/bin/bash
#argumen2
clear
echo "Nama script anda : $0";
echo "Banyak argumen : $#";
echo "Argumennya adalah: $*";
Hasilnya:
[fajar@linux$]./argumen 1 2 3 empat
Nama script anda : ./argumen
Banyak argumen : 4
Argumennya adalah : 1 2 3 empat
5.3. User Defined Variable
atau variabel yang didefinisikan sendiri oleh pembuat script sesuai
dengan kebutuhannya, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mendefenisikan variabel adalah:
- dimulai dengan huruf atau underscore
- hindari pemakaian spesial karakter seperti *,$,#,dll...
- bash bersifat case sensitive, maksudnya membedakan huruf besar dan kecil,
a
berbeda dengan
A
,
nama
berbeda dengan
Nama,NaMa,dsb..
untuk mengeset nilai variabel gunakan operator assignment (pemberi nilai)"="
, contohnya :
myos="linux" #double-quoted
nama='pinguin' #single-quoted
hasil=`ls -l`; #back-quoted
angka=12
kalau anda perhatikan ada 3 tanda kutip yang kita gunakan untuk memberikan
nilai string ke suatu variabel, adapun perbedaannya adalah:
- dengan kutip ganda (double-quoted), bash mengizinkan kita untuk menyisipkan variabel di dalamnya. contohnya:
#!/bin/bash
nama="pinguin"
kata="Hi $nama, apa khabarmu" #menyisipkan variabel nama
echo $kata;
Hasilnya:
Hi pinguin, apa khabarmu
- dengan kutip tunggal (single-quoted), akan ditampilkan apa adanya. contohnya:
#!/bin/bash
nama="pinguin"
kata='Hi $nama, apa khabarmu' #menyisipkan variabel nama
echo $kata;
Hasilnya:
Hi $nama, apa khabarmu
- dengan kutip terbalik (double-quoted), bash menerjemahkan sebagai perintah yang akan dieksekusi, contohnya:
#!/bin/bash
hapus=`clear`;
isi=`ls -l`; #hasil dari perintah ls -l disimpan di variabel isi
#hapus layar
echo $hapus
#ls -l
echo $isi;
Hasilnya: silahkan dicoba sendiri
Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut:
#!/bin/bash
#varuse
nama="fajar"
OS='linux'
distro="macam-macam, bisa slackware,redhat,mandrake,debian,suse,dll"
pc=1
hasil=`ls -l $0`
clear
echo -e "Hi $nama,\npake $OS\nDistribusi, $distro\nkomputernya, $pc buah"
echo "Hasil ls -l $0 adalah =$hasil"
Hasilnya:
[fajar@linux$]./varuse
Hi fajar,
pake linux Distribusi, macam-macam, bisa slackware,redhat,mandrake,debian,suse,dll
komputernya, 1 buah
Hasil ls -l ./varuse adalah -rwxr-xr-x 1 fajar users 299 Nov 21 06:24 ./varuse
untuk operasi
matematika ada 3 cara yang dapat anda gunakan, dengan statement builtin
let
atau
expr
atau perintah
subtitusi
seperti contoh berikut:
#!/bin/bash
#mat1
a=10
b=5
#memakai let
let jumlah=$a+$b
let kurang=$a-$b
let kali=$a*$b
#memakai expr
bagi=`expr $a / $b`
#memakai perintah subtitusi $((ekspresi))
modul =$(($a%$b)) #sisa pembagian
echo "$a+$b=$jumlah"
echo "$a-$b=$kurang"
echo "$a*$b=$kali"
echo "$a/$b=$bagi"
echo "$a%$b=$mod"
Hasilnya:
[fajar@linux$]./mat1
10+5=15
10-5=5
10*5=50
10/5=2
10%5=0
fungsi
expr
begitu berdaya guna baik untuk operasi matematika ataupun string contohnya:
[fajar@linux$]mystr="linux"
[fajar@linux$]expr length $mystr
5
Mungkin anda bertanya - tanya, apakah bisa variabel yang akan
digunakan dideklarasikan secara eksplisit dengan tipe data tertentu?,
mungkin seperti C atau pascal, untuk hal ini oleh Bash disediakan
statement
declare
dengan opsi
-i
hanya untuk data integer (bilangan bulat). Contohnya:
#!/bin/bash
declare -i angka
angka=100;
echo $angka;
apabila variabel yang dideklarasikan menggunakan
declare -i
ternyata anda beri nilai string (karakter), maka Bash akan mengubahnya
ke nilai 0, tetapi jika anda tidak menggunakannya maka dianggap sebagai
string.
6. Simple I/O
I/O merupakan hal yang mendasar dari kerja komputer karena kapasitas
inilah yang membuat komputer begitu
berdayaguna. I/O yang dimaksud adalah device yang menangani masukan dan
keluaran, baik itu berupa keyboard, floppy, layar monitor,dsb.
sebenarnya kita telah menggunakan proses I/O ini pada contoh -contoh
diatas seperti statement
echo
yang menampilkan teks atau informasi ke layar, atau operasi redirect ke ke file. selain
echo
, bash menyediakan perintah builtin
printf
untuk mengalihkan keluaran ke output standard, baik ke layar ataupun ke file dengan format tertentu,
mirip statement
printf
kepunyaan bahasa
C
atau
perl
. berikut contohnya:
6.1 Output dengan
printf
#!/bin/bash
#pr1
url="pemula.linux.or.id";
angka=32;
printf "Hi, Pake printf ala C\n\t\a di bash\n";
printf "My url %s\n %d decimal = %o octal\n" $url $angka $angka;
printf "%d decimal dalam float = %.2f\n" $angka $angka
Hasilnya:
[fajar@linux$]./pr1
Hi, Pake printf ala C
di bash
My url pemula.linux.or.id
32 decimal = 40 octal
32 decimal dalam float = 32.00
untuk menggunakan format kontrol sertakan simbol
%
, bash akan mensubtitusikan format tsb dengan isi variabel
yang berada di posisi kanan sesuai dengan urutannya jika lebih dari
satu variabel,
\n \t \a
adalah karakter sekuen lepas
newline,tab,
dan
bell,
Format control |
keterangan |
%d |
untuk format
data integer |
%o |
octal |
%f |
float atau decimal |
%x |
Hexadecimal |
pada script diatas
%.2f
akan mencetak 2 angka dibelakang koma, defaultnya 6 angka, informasi lebih lanjut dapat dilihat via man
printf
6.2 Input dengan
read
Setelah
echo
dan
printf
untuk proses output
telah anda ketahui, sekarang kita menggunakan statement
read
yang cukup ampuh untuk membaca atau menerima masukan dari input standar
syntax :
read -opsi [nama_variabel...]
berikut contoh scriptnya:
#!/bin/bash
#rd1
echo -n "Nama anda :"
read nama;
echo "Hi $nama, apa khabarmu";
echo "Pesan dan kesan :";
read
echo "kata $nama, $REPLY";
Hasilnya:
[fajar@linux$]./rd1
Nama anda : pinguin
Hi pinguin, apa khabarmu
Pesan & kesan :
pake linux pasti asyk - asyk aja
kata pinguin, pake linux pasti asyk - asyk aja
jika nama_variabel tidak disertakan, maka data yang diinput akan disimpan di variabel
REPLY
contoh lain
read
menggunakan opsi
-t
(TIMEOUT),
-p
(PROMPT),
-s
(SILENT),
-n
(NCHAR) dan
-d
(DELIM)
#!/bin/bash
read -p "User Name : " user
echo -e "Password 10 karakter,\njika dalam 6 second tidak dimasukkan pengisian password diakhiri"
read -s -n 10 -t 6 pass
echo "kesan anda selama pake linux, _underscore=>selesai"
read -d _ kesan
echo "User = $user"
echo "Password = $pass"
echo "Kesan selama pake linux = $kesan"
Hasilnya: silahkan dicoba sendiri :-)
Opsi |
Keterangan |
-p |
memungkinkan kita membuat prompt sebagai informasi pengisian
|
-s |
membuat input yang
dimasukkan tidak di echo ke layar (seperti layaknya password di linux)
|
-n |
menentukan banyak karakter yang diinput |
-d |
menentukan karakter pembatas masukan |
informasi secara lengkap lihat
man bash
6.3. Output dengan konstanta ANSI
6.3.1. Pengaturan Warna
Untuk pewarnaan tampilan dilayar anda dapat menggunakan konstanta ANSI (salah satu badan
nasional amerika yang mengurus standarisasi).
syntaxnya:
\033[warnam
Dimana:
m
menandakan setting color
contohnya:
[fajar@linux$]echo -e "\033[31m HELLO\033[0m"
HELLO
konstanta
31m
adalah warna merah dan
0m
untuk mengembalikan ke warna normal (none), tentunya konstanta warna ansi ini dapat dimasukkan ke variabel
PS1
untuk mengatur tampilan prompt shell anda, contohnya:
[fajar@linux$]PS1="\033[34m"
[fajar@linux$]
berikut daftar warna yang dapat anda gunakan:
foreground
None 0m
Black 0;30 Dark Gray 1;30
Red 0;31 Light Red 1;31
Green 0;32 Light Green 1;32
Brown 0;33 Yellow 1;33
Blue 0;34 Light Blue 1;34
Purple 0;35 Light Purple 1;35
Cyan 0;36 Light Cyan 1;36
Light Gray 0;37 White 1;37
background
dimulai dengan 40 untuk BLACK,41 RED,dst
lain-lain
4 underscore,5 blink, 7 inverse
tentunya untuk mendapatkan tampilan yang menarik anda dapat menggabungkannya antara foreground dan background
[fajar@linux$]echo -e "\033[31;1;33m Bash and ansi color\033[0m"
6.3.2 Pengaturan posisi kursor
sedangkan untuk penempatan posisi kursor, dapat digunakan salah
satu cara dibawah.
- Menentukan posisi baris dan kolom kursor:
\033[baris;kolomH
- Pindahkan kursor keatas N baris:
\033[NA
- Pindahkan kursor kebawah N baris:
\033[NB
- Pindahkan kursor kedepan N kolom:
\033[NC
- Pindahkan kursor kebelakang N kolom:
\033[ND
Contohnya:
#!/bin/bash
SETMYCOLOR="\033[42;1;37m"
GOTOYX="\033[6;35H"
clear
echo -e "\033[3;20H INI DIBARIS 3, KOLOM 20"
echo -e "\033[44;1;33;5m\033[5;35H HELLO\033[0m";
echo -e "$SETMYCOLOR$GOTOYX ANDA LIHAT INI\033[0m"
Hasilnya: Silahkan dicoba sendiri
Menggunakan utulity
tput
untuk penempatan posisi kursor
kita dapat pula mengatur penempatan posisi kursor di layar dengan memanfaatkan utility
tput
,
syntaxnya:
tput cup baris kolom
contohnya:
#!/bin/bash
clear
tput cup 5 10
echo "HELLO"
tput cup 6 10
echo "PAKE TPUT"
jika dijalankan anda akan mendapatkan string HELLO di koordinat baris
5 kolom 10, dan string PAKE TPUT dibaris 6 kolom 10. informasi
selengkapnya tentang
tput
gunakan
man tput
, atau
info tput
7. Seleksi dan Perulangan
Bagian ini merupakan ciri yang paling khas dari suatu bahasa
pemrograman dimana kita dapat mengeksekusi suatu pernyataan dengan
kondisi terntentu dan mengulang beberapa
pernyataan dengan kode script yang cukup singkat.
7.1 test dan operator
test adalah utility sh shell yang berguna untuk memeriksa informasi
tentang suatu file dan berguna untuk melakukan perbandingan suatu nilai
baik string ataupun numerik
syntaxnya:
test ekspresi
proses kerja
test
yaitu dengan mengembalikan sebuah informasi status yang dapat bernilai 0
(benar) atau 1 (salah) dimana nilai status ini dapat dibaca pada
variabel spesial
$?
.
[fajar@linux$]test 5 -gt 3
[fajar@linux$]echo $?
0
pernyataan 5 -gt (lebih besar dari) 3 yang dievaluasi
test
menghasilkan 0 pada variabel status
$?
itu artinya pernyataan tersebut benar tetapi coba anda evaluasi dengan expresi berikut
[fajar@linux$]test 3 -lt 1
[fajar@linux$]echo $?
1
status bernilai 1, berarti pernyataan salah.
anda lihat simbol
-gt
dan
-lt
, itulah yang disebut sebagai
operator, secara sederhana operator adalah karakter khusus (spesial) yang melakukan operasi terhadap sejumlah operand, misalkan
2+3
, "+" adalah operator sedangkan 2 dan 3 adalah operandnya, pada contoh
test
tadi yang bertindak sebagai oparatornya adalah
-lt
dan
-gt
, sedangkan bilangan disebelah kiri dan kanannya adalah operand. cukup banyak operator yang disediakan bash antara lain:
7.1.1. Operator untuk integer
Operator |
Keterangan |
bil1 -eq bil2 |
Mengembalikan Benar jika bil1 sama dengan bil2 |
bil1 -ne bil2 |
-||- Benar jika bil1 tidak sama dengan bil2 |
bil1 -lt bil2 |
-||- Benar jika bil1 lebih kecil dari bil2 |
bil1 -le bil2 |
-||- Benar jika bil1 lebih kecil atau sama dengan bil2 |
bil1 -gt bil2 |
-||- Benar jika bil1 lebih besar dari bil2 |
bil1 -ge bil2 |
-||- Benar jika bil1 lebih besar atau sama dengan bil2 |
7.1.2. Operasi string
Operator |
Keterangan |
-z STRING |
Mengembalikan Benar jika panjang STRING adalah zero |
STRING1 == STRING2 |
-||- Benar jika STRING1 sama dengan STRING2 |
7.1.3 Operator file
Operator |
Keterangan |
-f FILE |
Mengembalikan Benar jika FILE ada dan merupakan file biasa |
-d FILE |
-||- Benar jika FILE ada dan meruapakan direktory |
7.1.3 Operator logika
ekspr1 -o ekspr2 |
Benar jika jika salah satu ekspresi benar (or,||) |
ekspr1 -a ekspr2 |
Benar jika ekspresi1 dan ekspresi2 benar (and,&&) |
!
ekspresi |
Mengembalikan Benar jika ekspresi tidak benar (not!) |
untuk informasi lebih lengkap
man bash
atau
info bash
di prompt shell anda.
7.2. Seleksi
7.2.1 if
Statement builtin
if
berfungsi untuk melakukan seleksi berdasarkan suatu kondisi tertentu
syntax:
if test-command1;
then
perintah1;
elif test-command2;
then
perintah2;
else
alternatif_perintah;
fi
contoh script if1:
#!/bin/bash
#if1
clear;
if [ $# -lt 1 ];
then
echo "Usage : $0 [arg1 arg2 ...]"
exit 1;
fi
echo "Nama script anda : $0";
echo "Banyak argumen : $#";
echo "Argumennya adalah: $*";
Hasilnya:
[fajar@linux$]./if1
Usage : ./if1 [arg1 arg2 ...]
statement dalam blok
if...fi
akan dieksekusi apabila kondisi
if
terpenuhi, dalam hal ini jika script if1 dijalankan tanpa
argumen. kita tinggal membaca apakah variabel
$#
lebih kecil (less than) dari 1, jika ya maka eksekusi perintah di dalam blok
if ..fi
tsb. perintah
exit 1
akan mengakhiri jalannya script, angka
1
pada exit adalah status yang menandakan terdapat kesalahan, status 0 berarti sukses, anda dapat melihat isi variabel
$?
yang menyimpan nilai status exit, tetapi jika anda memasukkan satu atau lebih argumen maka blok
if...fi
tidak akan
dieksekusi, statement diluar blok
if..fi
lah yang akan dieksekusi.
contoh script if2:
#!/bin/bash
kunci="bash";
read -s -p "Password anda : " pass
if [ $pass==$kunci ]; then
echo "Sukses, anda layak dapat linux"
else
echo "Wah sorry, gagal nih";
fi
Hasilnya
[fajar@linux$]./if2
Password anda : bash
Sukses, anda layak dapat linux
[fajar@linux$]./if2
Password anda : Bash
Wah sorry, gagal nih
klausa
else
akan dieksekusi jika
if
tidak terpenuhi, sebaliknya jika
if
terpenuhi maka
else
tidak akan dieksekusi
contoh script if3: penyeleksian dengan kondisi majemuk
#!/bin/bash
clear
echo "MENU HARI INI";
echo "-------------";
echo "1. Bakso ";
echo "2. Gado-Gado ";
echo "3. Exit ";
read -p "Pilihan anda [1-3] :" pil;
if [ $pil -eq 1 ];
then
echo "Banyak mangkuk =";
read jum
let bayar=jum*1500;
elif [ $angka -eq 2 ];
then
echo "Banyak porsi =";
read jum
let bayar=jum*2000;
elif [ $angka -eq 3 ];
then
exit 0
else
echo "Sorry, tidak tersedia"
exit 1
fi
echo "Harga bayar = Rp. $bayar"
echo "THX"
Hasilnya:
[fajar@linux$]./if3
MENU HARI INI
-------------
1. Bakso
2. Gado-Gado
3. Exit
Pilihan anda :2
Banyak porsi = 2
Harga bayar = Rp. 4000
THX
7.2.2. statement builtin
case
seperti halnya
if
statement
case
digunakan untuk menyeleksi kondisi
majemuk, dibanding
if
, pemakaian
case
terasa lebih efisien
syntax:
case WORD in [ [(] PATTERN [| PATTERN]...) COMMAND-LIST ;;]...
esac
contoh script cs1
#!/bin/bash
clear
echo -n "Masukkan nama binatang :";
read binatang;
case $binatang in
pinguin | ayam | burung ) echo "$binatang berkaki 2"
break
;;
onta | kuda | anjing ) echo "$binatang berkaki 4"
break
;;
*) echo "$binatang blom didaftarkan"
break
;;
esac
Hasilnya:
[fajar@linux$]./cs1
Masukkan nama binatang : pinguin
pinguin berkaki 2
7.3. Perulangan
syntax:
for NAME [in WORDS ...]; do perintah; done
contoh script for1
#!/bin/bash
for angka in 1 2 3 4 5;
do
echo "angka=$angka";
done
Hasilnya:
[fajar@linux$]./for1
angka=1
angka=2
angka=3
angka=4
angka=5
contoh script for2 berikut akan membaca argumen yang disertakan waktu script dijalankan
#!/bin/bash
for var
do
echo $var
done
Hasilnya:
[fajar@linux$]./for2 satu 2 tiga
satu
2
tiga
atau variasi seperti berikut
#!/bin/bash
for var in `cat /etc/passwd`
do
echo $var
done
Hasilnya: hasil dari perintah
cat
terhadap file
/etc/passwd
disimpan ke
var
dan ditampilkan menggunakan
echo $var
ke layar, mendingan gunakan
cat /etc/passwd
saja biar efisien. :-)
selama kondisi bernilai benar atau zero perintah dalam blok
while
akan diulang terus
syntax:
while KONDISI; do perintah; done;
contoh script wh1 mencetak bilangan ganjil antara 1-10
#!/bin/bash
i=1;
while [ $i -le 10 ];
do
echo "$i,";
let i=$i+2;
done
Hasilnya:
[fajar@linux$]./wh1
1,3,5,7,9,
kondisi tidak terpenuhi pada saat nilai
i=11 (9+2)
, sehingga perintah dalam blokwhile
tidak dieksekusi lagi
contoh script wh2 akan menghitung banyak bilangan genap dan ganjil yang ada.
#!/bin/bash
i=0;
bil_genap=0;
bil_ganjil=0;
echo -n "Batas loop :";
read batas
if [ -z $batas ] || [ $batas -lt 0 ]; then
echo "Ops, tidak boleh kosong atau Batas loop harus >= 0";
exit 0;
fi
while [ $i -le $batas ];
do
echo -n "$i,";
if [ `expr $i % 2` -eq 0 ]; then
let bil_genap=$bil_genap+1;
else
let bil_ganjil=$bil_ganjil+1;
fi
let i=$i+1; #counter untuk mencapai batas
done
echo
echo "banyak bilangan genap = $bil_genap";
echo "banyak bilangan ganjil = $bil_ganjil";
Hasilnya:
[fajar@linux$]./wh2
Batas loop : 10
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
banyak bilangan genap = 6
banyak bilangan ganjil = 5
untuk mengetahui apakah nilai
i
berupa bilangan genap kita cukup menggunakan operasi matematika
%
(mod), jika nilai
i
dibagi
2
menghasilkan sisa
0
berarti
i
adalah bilangan genap (semua bilangan genap yang dibagi dengan 2 mempunyai sisa 0) maka pencacah
(bil_genap)
dinaikkan 1, selain itu
i
bilangan ganjil yang dicatat oleh pencacah
bil_ganjil
proses ini dilakukan terus selama nilai
i
lebih kecil atau samadengan
nilai
batas
yang dimasukkan. script juga akan memeriksa dahulu nilai
batas
yang dimasukkan apabila kosong atau lebih kecil dari
0
maka proses segera berakhir.tentunya dengan statement
while
kita sudah dapat membuat perulangan pada script
kedai
diatas agar dapat digunakan terus-menerus selama operator masih ingin melakukan proses perhitungan. lihat contoh berikut:
#!/bin/bash
#kedai
lagi='y'
while [ $lagi == 'y' ] || [ $lagi == 'Y' ];
do
clear
echo "MENU HARI INI";
echo "-------------";
echo "1. Bakso ";
echo "2. Gado-Gado ";
echo "3. Exit ";
read -p "Pilihan anda [1-3] :" pil;
if [ $pil -eq 1 ];
then
echo -n "Banyak mangkuk =";
read jum
let bayar=jum*1500;
elif [ $pil -eq 2 ];
then
echo -n "Banyak porsi =";
read jum
let bayar=jum*2000;
elif [ $pil -eq 3 ];
then
exit 0
else
echo "Sorry, tidak tersedia"
exit 1
fi
echo "Harga bayar = Rp. $bayar"
echo "THX"
echo
echo -n "Hitung lagi (y/t) :";
read lagi;
#untuk validasi input
while [ $lagi != 'y' ] && [ $lagi != 'Y' ] && [ $lagi != 't' ] && [ $lagi != 'T' ];
do
echo "Ops, isi lagi dengan (y/Y/t/Y)";
echo -n "Hitung lagi (y/t) :";
read lagi;
done
done
proses pemilihan menu dan perhitungan biaya akan diulang terus selama anda memasukkan
y/Y
dan
t/T
untuk berhenti. dalam script terdapat validasi input menggunakan
while
, sehingga hanya
y/Y/t/T
saja yang dapat diterima soalnya saya belum mendapatkan fungsi yang lebih efisien :-)
jika
while
akan mengulang selama kondisi benar, lain halnya dengan statement
until
yang akan mengulang selama kondisi salah.
berikut contoh script ut menggunakan
until
#!/bin/bash
i=1;
until [ $i -gt 10 ];
do
echo $i;
let i=$i+1
done
Hasilnya:
[fajar@linux$]./ut
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
perhatikan kodisi
until
yang salah
[ $i -gt 10]
, dimana nilai awal
i=1
dan akan berhenti apabila nilai
i = 11
(bernilai benar)
11 -gt 10
.
select
berguna untuk pembuatan layout berbentuk menu pilihan, anda lihat contoh
script pembuatan menu diatas kita hanya melakukannya dengan
echo
secara satu persatu,
dengan
select
akan terlihat lebih efisien.
syntax:
select varname in (<item list>); do perintah; done
sewaktu dijalankan bash akan menampilkan daftar menu yang diambil
dari item list, serta akan menampilkan prompt yang menunggu masukan dari
keyboard, masukan tersebut oleh bash disimpan di variabel builtin
REPLY
, apabila daftar item list tidak dituliskan maka bash
akan mengambil item list dari parameter posisi sewaktu script
dijalankan. lebih
jelasnya lihat contoh berikut:
#!/bin/bash
#menu1
clear
select menu
do
echo "Anda memilih $REPLY yaitu $menu"
done
Hasilnya:
layout:
[fajar@linux$]./menu1 Slackware Redhat Mandrake
1) Slackware
2) Redhat
3) Mandrake
#? 1
Anda memilih 1 yaitu Slackware
karena item list tidak disertakan dalam script, maka sewaktu script
dijalankan kita menyertakan item list sebagai parameter posisi, coba
gunakan statement
select
pada program kedai diatas.
#!/bin/bash
#kedai
lagi='y'
while [ $lagi == 'y' ] || [ $lagi == 'Y' ];
do
clear
select menu in "Bakso" "Gado-Gado" "Exit";
case $REPLY in
1) echo -n "Banyak mangkuk =";
read jum
let bayar=jum*1500;
;;
2) echo -n "Banyak porsi =";
read jum
let bayar=jum*2000;
;;
3) exit 0
;;
*) echo "Sorry, tidak tersedia"
;;
esac
do
echo "Harga bayar = Rp. $bayar"
echo "THX"
echo
echo -n "Hitung lagi (y/t) :";
read lagi;
#untuk validasi input
while [ $lagi != 'y' ] && [ $lagi != 'Y' ] && [ $lagi != 't' ] && [ $lagi != 'T' ];
do
echo "Ops, isi lagi dengan (y/Y/t/Y)";
echo -n "Hitung lagi (y/t) :";
read lagi;
done
done
8. Array
adalah kumpulan variabel dengan tipe sejenis, dimana array ini
merupakan feature Bash yang cukup indah :-) dan salah satu hal yang
cukup penting dalam bahasa
pemrograman, anda bisa membayangkan array ini sebagai tumpukan buku -
buku dimeja belajar. lebih jelasnya sebaiknya lihat dulu contoh script
berikut:
#!/bin/bash
#array1
buah=(Melon,Apel,Durian);
echo ${buah[*]};
Hasilnya:
[fajar@linux$]./array1.
Melon,Apel,Durian
anda lihat bahwa membuat tipe array di Bash begitu mudah, secara
otomatis array buah diciptakan dan string Melon menempati index pertama
dari array buah, perlu diketahui bahwa array di Bash dimulai dari index
0,
jadi array buah mempunyai struktur seperti berikut:
buah[0] berisi Melon
buah[1] berisi Apel
buah[2] berisi Durian
0,1,2
adalah index array, berarti ada 3 elemen pada array buah, untuk
menampilkan isi semua elemen array gunakan perintah subtitusi seperti
pada contoh diatas, dengan index berisi "*" atau "@". dengan adanya
index array tentunya kita dapat mengisi array perindexnya dan
menampilkan isi array sesuai dengan index yang diinginkan. anda lihat
contoh berikut:
#!/bin/bash
#array2
bulan[0]=31
bulan[1]=28
bulan[2]=31
bulan[3]=30
bulan[4]=31
bulan[5]=30
bulan[6]=31
bulan[7]=31
bulan[8]=30
bulan[9]=31
bulan[10]=30
bulan[11]=31
echo "Banyak hari dalam bulan November adalah ${bulan[10]} hari"
Hasilnya:
[fajar@linux$]./array2
Banyak hari dalam bulan November adalah 30 hari
sebenarnya kita dapat mendeklarasikan array secara eksplisit menggunakan statement
declare
contohnya:
declare -a myarray
mendeklarasikan variabel myarray sebagai array dengan opsi
-a
, kemudian anda sudah dapat memberinya nilai baik untuk
semua elemen atau hanya elemen tertentu saja dengan perulangan yang
telah kita pelajari pengisian elemen array dapat lebih dipermudah, lihat
contoh :
#!/bin/bash
#array3
#deklarasikan variabel array
declare -a angka
#clear
i=0;
while [ $i -le 4 ];
do
let isi=$i*2;
angka[$i]=$isi;
let i=$i+1;
done
#tampilkan semua elemen array
#dengan indexnya berisi "*" atau "@"
echo ${angka[*]};
#destroy array angka (memory yang dipakai dibebaskan kembali)
unset angka
Hasilnya:
[fajar@linux$]./array3
0 2 4 6 8
9. Subrutin atau Fungsi
merupakan bagian script atau program yang berisi kumpulan beberapa
statement yang melaksanakan tugas tertentu. dengan subrutin kode script
kita tentunya lebih sederhana dan terstruktur, karena sekali fungsi
telah dibuat dan berhasil maka akan dapat digunakan kapan saja kita
inginkan. beberapa hal mengenai fungsi ini adalah:
- Memungkinkan kita menyusun kode script ke dalam bentuk modul-modul kecil yang lebih efisien dengan tugasnya masing-masing.
- Mencegah penulisan kode yang berulang - ulang.
untuk membuat subrutin shell telah menyediakan keyword
function
seperti pada bahasa C, akan tetapi ini bersifat optional (artinya boleh digunakan boleh tidak).
syntax:
function nama_fungsi() { perintah; }
nama_fungsi adalah pengenal (identifier) yang aturan penamaannya sama
seperti pemberian nama variabel, setelah fungsi dideklarasikan atau
dibuat anda dapat memaggilnya dengan menyebutkan nama fungsinya. lebih
jelasnya lihat contoh script fungsi1 berikut:
#!/bin/bash
function say_hello() {
echo "Hello, apa kbabar"
}
#panggil fungsi
say_hello;
#panggil sekali lagi
say_hello;
Hasilnya:
[fajar@linux$]./fungsi1
Hello, apa khabar
Hello, apa khabar
jika keyword
function
disertakan maka kita boleh tidak menggunakan tanda kurung
()
, tetapi jika keyword
function
tidak disertakan maka tanda kurung harus digunakan, lihat contoh berikut:
#!/bin/bash
function say_hello{
echo "Hello,apa khabar"
}
balas(){
echo "Baik-baik saja";
echo "Bagaimana dengan anda ?";
}
#panggil fungsi say_hello
say_hello;
#panggil fungsi balas
balas;
Hasilnya:
[fajar@linux$]./fungsi2
Hello, apa khabar
Baik-baik saja
Bagaimana dengan anda ?
9.1. Mengirim argumen sebagai parameter ke fungsi
tentunya suatu fungsi lebih berdaya guna apabila dapat menerima
argumen yang dikirim oleh pemanggilnya dan memproses argumen tsb didalam
fungsinya, fungsi yang kita buat pada bash shell tentunya dapat
melakukan hal tsb, apabila pada pemanggilan fungsi kita menyertakan
argumen untuk diproses fungsi tsb, maka bash akan menyimpan argumen -
argumen tsb pada parameter posisi
1,2,3,dst...,
nah dengan memanfaatkan parameter posisi tsb tentunya kita dapat
mengambil nilai yang dikirim. lebih jelasnya anda lihat contoh berikut:
#!/bin/bash
function hello{
if [ -z $1 ]; then
echo "Hello, apa khabar anda"
else
echo "Hello $1, apa khabar";
fi
}
#masukkan nama anda disini
echo -n "Nama anda :";
read nama
#panggil fungsi dan kirim isi variabel nama ke fungsi untuk dicetak
hello $nama;
Hasilnya:
[fajar@linux$]./fungsi3
Nama anda : pinguin
Hello pinguin, apa khabar
lihat fungsi
hello
, sebelum mencetak pesan kita melakukan pemeriksaan dengan
if
terhadap parameter posisi
$1
apabila kosong maka pesan
"Hello, apa khabar anda"
yang akan ditampilkan, tetapi jika ada string yang kita input maka string tersebut akan dicetak di dalam blok
else
pada fungsi. argumen pertama diteruskan ke variabel 1, argumen kedua
pada variabel 2, dst.. jika argumen yang dikirim lebih dari satu.
9.2. Cakupan Variabel
secara default variabel - variabel yang digunakan dalam script adalah
variabel bersifat global, maksud global adalah bahwa variabel tsb
dikenal dan dapat diakses oleh semua fungsi dalam script, tetapi bash
menyediakan keyword
local
yang berfungsi membatasi cakupan (scope) suatu variabel agar dikenal
hanya oleh fungsi yang mendeklarasikannya.coba lihat contoh berikut:
#!/bin/bash
proses(){
echo "Isi variabel a=$a";
}
a=2;
proses();
proses $a
Hasilnya:
Isi variabel a=2
Isi variabel a=2
coba anda tambahkan
local a
pada fungsi proses menjadi
proses(){
local a;
echo -e "a didalam fungsi, a=$a";
}
a=10;
proses()
echo "a diluar fungsi, a=$a"
proses $a
Hasilnya:
a didalam fungsi, a=
a diluar fungsi, a=10
a didalam fungsi a=
nah jelas perbedaannya jika mendeklarasikan variabel memakai keyword
local
menyebabkan variabel
tersebut hanya berlaku pada fungsi yang mendekalarasikannya. pada contoh dalam fungsi proses variabel
a
dideklarasikan sebagai
variabel local
dan tidak diberi nilai.
Diakhir dokumentasi ini saya menyertakan contoh script sederhana
untuk melakukan entry data-data KPLI (Kelompok Pencinta Linux Indonesia)
dan menyimpannya ke sebuah file. perintah-perintah shell dan beberapa
utility yang digunakan adalah:
- apa yang telah anda pelajari diatas
- utility
test, touch
- operator redirection ">>" untuk menambah data
- sleep, grep (global regular expression parser), cut, cat, | (pipa), sort dan more
- tput untuk menempatkan cursor pada koordinat tertentu (baris kolom)
sebagai latihan silahkan mengembangkan sendiri script dibawah ini:
#!/bin/bash
#------------------------------------------------------------------
#(C) Moh.fajar Makassar 2001, contoh script buat para linuxer
#file ini adalah public domain, silahkan mendistribusikan kembali
#atau mengubahnya asalkan anda mengikuti aturan - aturan dari GPL
#
menu(){
clear
tput cup 2 8;
echo "SIMPLE DATABASE KPLI"
tput cup 3 11;
echo "1. Entry Data"
tput cup 4 11;
echo "2. Cari Data"
tput cup 5 11;
echo "3. Cetak Data"
tput cup 6 11;
echo "4. Exit"
tput cup 7 9;
read -p "Pilihan anda [1-4] :" pil;
while [ -z $pil ] || [ $pil -lt 1 ] || [ $pil -gt 4 ];
do
tput cup 7 9
read -p "Pilihan anda [1-4] :" pil;
done
}
entry()
{
tput cup 9 27
echo "Enrty data"
tput cup 11 27
echo -n "Nama KPLI :";
read nama;
while [ -z $nama ] || grep $nama $data -q -i;
do
tput cup 13 27
echo "Ops Tidak boleh kosong atau $nama sudah ada";
sleep 3
clear
tput cup 11 27
echo -n "Nama KPLI :";
read nama;
done
tput cup 12 27
echo -n "Kota :";
read kota;
tput cup 13 27
echo -n "Alamat :";
read alamat;
tput cup 14 27
echo -n "Email :";
read email;
tput cup 16 27
echo "Rekam data ke file"
if !(echo $nama:$kota:$alamat:$email>>$data); then
echo "Ops, gagal merekam ke file"
exit 1;
fi
sleep 3;
}
cari(){
tput cup 9 27
echo "Cari data per record"
tput cup 11 27
echo -n "Nama KPLI :";
read nama;
while [ -z $nama ];
do
tput cup 13 27
echo "Ops, nama tidak boleh kosong"
sleep 3;
tput cup 11 27
echo -n "Nama KPLI :";
read nama;
done
if found=`grep $nama $data -n -i`; then
tput cup 12 27
echo -n "Kota :";
echo "$found" | cut -d: -f3
tput cup 13 27
echo -n "Alamat :";
echo "$found" | cut -d: -f4
tput cup 14 27
echo -n "Mail :";
echo "$found" | cut -d: -f5
tput cup 16 27
echo -n "Record ke- $found" | cut -d: -f1
else
tput cup 13 27
echo "Ops, data tidak ditemukan";
fi
}
cetak()
{
tput cup 12 27
echo "Tampilkan Data"
tput cup 13 27
echo -n "1->Ascendig, 2->Descending :"
read mode
clear;
if [ -z $mode ] || [ $mode -eq 1 ]; then
cat $data | sort | more -d
elif [ $mode -eq 2 ]; then
cat $data | sort -r | more -d
else
cat $data | sort | more -d
fi
}
#block utama
data="mydata"
if !(test -e $data); then
if !(touch $data); then
echo "gagal buat file database"
exit 1
fi
fi
lagi='y'
while [ $lagi == 'y' ] || [ $lagi == 'Y' ]
do
menu;
case $pil in
1) entry
;;
2) cari;
;;
3) cetak
;;
4) clear;
exit 0;
;;
*)
echo "$pil, tidak ada dalam pilihan"
;;
esac
tput cup 18 27
echo -n "Ke Menu (y/t): ";
read lagi;
done
clear
tentunya kemampuan script ini dapat kita tambahkan dengan mudah
sehingga mendekati program database sesungguhnya, utility seperti
tr, paste, egrep, lpr, dll..
cukup baik dan membantu untuk
digunakan.